HTML

Loading

Rabu, 12 Juni 2013

Payudara Intake Susu Apakah Tidak Mengurangi Lebih oleh Pengenalan Energi padat Makanan Pelengkap daripada Khas Bayi Bubur

Breast Milk Intake Is Not Reduced More by the Introduction of Energy Dense Complementary Food than by Typical Infant Porridge

  Abstract, Full Text, Full Text (PDF), Reprints and Permissions, Add to Custom Publication

Pengaruh kepadatan energi yang berbeda dari makanan pendamping pada konsumsi ASI belum dipahami dengan baik. Dalam studi ini, kami menguji hipotesis bahwa pemberian penyebaran difortifikasi (FS), sebuah mikronutrien dibentengi, padat energi (22 kJ / g), siap menggunakan makanan, untuk bayi Malawi tidak akan mengurangi asupan ASI mereka lebih dari jagung + kedelai dicampur tepung tradisional (CSB). Empat puluh empat bayi dan ibu pasang 6-mo berusia sehat terdaftar dalam calon, kelompok paralel, peneliti buta-, percobaan terkontrol acak pelengkap makan. Bayi secara acak menerima 25 g / d FS, 50 g / d FS, atau 72 g / d CSB. Hasil utama adalah perbedaan asupan ASI setelah 1 mo pemberian makanan tambahan yang diukur dengan teknik pengenceran oksida deuterium dosis-to-ibu. Hasil dibandingkan dengan menggunakan langkah-langkah berulang ANOVA. Sebanyak 41 pasangan ibu-bayi menyelesaikan studi. Pada saat pendaftaran, 88% bayi telah menerima bubur jagung. Pada awal, bayi mengkonsumsi 129 ± 18 g · kg berat badan-1 · d-1 (mean ± SD) dari ASI. Setelah 1 bulan dari makanan pendamping ASI dengan 25 g / d FS, 50 g / d FS, atau 72 g / d CSB, konsumsi ASI mereka adalah 115 ± 18 g · kg berat badan-1 · d-1, penurunan yang signifikan; namun, efek dari makanan pendamping tidak berbeda satu sama lain (F-nilai Model = 4.33, P = 0,0008 untuk pengaruh waktu dan P = 0,69 untuk efek dari jenis makanan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan bayi Malawi dengan FS memiliki efek yang sama pada asupan ASI sebagai makanan pendamping ASI dengan CSB bubur tradisional.

(Yuvita Cahyani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar